Google

Wednesday, December 12, 2007

Minyak Ikan Berkhasiat Turunkan Serangan Jantung

SIAPA yang tidak "ngeri" dengan serangan penyakit jantung. Menurut hasil survei Kesehatan Rumah
Tangga Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 1996, penyakit jantung koroner menduduki peringkat
pertama sebagai penyebab kematian.

Sedangkan berdasar SEAMIC Health Statistic 2000, penyakit serbiovaskuler seperti jantung koroner
dan stroke berada di urutan kedua penyebab kematian tertinggi di dunia.

Herannya, sedikit orang Eskimo yang menderita penyakit mematikan ini. Di negara yang terletak di Kutub
Utara itu, jumlah penderita jantung terhitung rendah. Adalah Jorn Dyerburg dan H.O.. Bang yang
berspekulasi bahwa ada hubungan antara sedikitnya penderita jantung di Eskimo dengan kebiasaan
makan mereka. Orang Eskimo mengonsumsi banyak makanan laut. Seperti yang diketahui, lemak dari
laut mengandung polyunsaturated, yaitu jenis lemak penghasil asam lemak omega-3.
Asam lemak ini biasa terdapat dalam ikan air segar seperti salmon, makerel dan swordfish. Selain itu,
asam ini juga bisa ditemui pada lemak sayur seperti kanola dan kacang-kacangan. Asam lemak omega-3
sudah sejak lama diteliti sebagai zat yang bisa mengurangi tingkat kematian akibat penyakit jantung
koroner, terutama kematian mendadak.

Mati Mendadak
Riset terbaru yang dipublikasikan Journal of the American Medical Association melaporkan ada hubungan
antara konsumsi ikan dengan jumlah asam lemak omega-3 serta pertumbuhan penyakit jantung koroner.
Hasil ini didapat dari penelitian yang diadakan Nurses's Health Study yang mengikutsertakan 98.462
perempuan. Penelitian tersebut menunjukkan relasi kuat antara konsumsi ikan dan asam lemak omega-3
dengan kemungkinan pertumbuhan penyakit jantung koroner. Semakin tinggi jumlah konsumsi omega-3,
semakin rendah risiko terserang jantung koroner.
Eksperimen lain dilakukan oleh Physicians Health Study yang melibatkan 22.000 laki-laki setengah baya.
Hasilnya, asam lemak omega-3 dalam aliran darah berpengaruh terhadap risiko kematian akibat jantung
koroner. Kian tinggi kandungan asam lemak omega-3 dalam darah, kian tinggi pula daya proteksi
tubuh terhadap kematian mendadak. Bukti ini diperkuat lagi oleh sebuah riset di Italia. Riset ini
menyertakan 11.000 orang, lelaki dan perempuan penderita serangan jantung. Mereka dibagi dalam tiga
kelompok. Kelompok pertama menerima perawatan seperti biasa. Kelompok kedua diberi asupan
suplemen vitamin E. Kelompok ketiga diberi konsumsi kapsul minyak ikan.
Hasilnya, vitamin E tidak memberi dampak apa pun terhadap risiko serangan jantung. Sedangkan
kelompok ketiga yaitu mereka yang mengonsumsi kapsul minyak ikan ditemukan mengalami
penurunan serangan jantung sebesar 45 persen.
Dari serangkaian penelitian di atas, Dyerburg dan Bang menyimpulkan asam lemak omega-3 bisa
menurunkan risiko kematian mendadak akibat serangan jantung. Efek ini sama sekali tidak ada hubungannya
dengan kandungan kolesterol dalam darah. Pengaruh asam lemak omega-3 itu tidak terlihat langsung,
melainkan tiga bulan setelah riset dilakukan. Kesimpulan lain adalah dosis pemberian asam lemak
omega-3 harus kecil.
Dianjurkan dosis diberikan setara dengan mengonsumsi dua ikan berlemak setiap minggu. Dalam
bentuk kapsul, total dosisnya adalah 800 sampai 1000 miligram perhari.. Di Amerika Serikat (AS),
setiap kapsul berisi 300 atau 500 miligram asam lemak omega-3. Dibandingkan dengan terapi obat
tradisional, asam lemak omega-3 jauh lebih bermanfaat, aman dan tidak mahal.
Dari bukti-bukti ini, penderita jantung atau penyakit pembuluh darah lain dianjurkan mengonsumsi
asam lemak omega-3. Dosis yang disarankan adalah dua ekor ikan segar setiap minggu atau dalam
bentuk suplemen. Anjuran ini berlaku tidak hanya bagi penderita jantung, tapi juga mereka yang
berisiko menderita penyakit jantung akibat peningkatan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi atau
diabetes. Bahkan bagi orang yang tidak terancam risiko sakit jantung konsumsi lemak polyunsaturated
akan membawa dampak positif. Uniknya, mayoritas ahli medis tidak merekomendasikan keampuhan
asam lemak omega-3 ini bagi pasiennya. Padahal jauh sebelum studi penelitian terbaru ini, sudah
sejak lama asam lemak omega-3 diketahui manfaatnya. Justru para ahli medis itu banyak
merekomendasikan vitamin E sebagai konsumsi untuk penderita penyakit jantung.

Produk Alami
Sementara menurut ahli jantung dari Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Profesor. Dr. Asikin Hafiah,
penemuan mengenai manfaat asam lemak omega-3 sudah lama diketahui oleh para ahli medis di
Indonesia. Merujuk pada banyak penemuan di luar negeri, para dokter di sini pun sudah menganjurkan
konsumi ikan laut pada para pasiennya. "Sejak dulu kami tahu bahwa ikan laut sangat berguna bagi
tubuh. Maka kami selalu menganjurkan pasien jantung agar rajin mengonsumsinya, cukup sehari
satu. Jika kebiasaan ini dilakukan maka tingkat serangan jantung akan menurun," jelas Asikin kepada
SH hari Kamis (11/4).
Namun karena penyakit jantung adalah penyakit progresif, maka konsumsi minyak ikan ini tidak bisa
menyembuhkan penyakit jantung secara 100 persen, hanya menurunkan persentase serangannya saja.
Penelitian tentang minyak ikan ini sudah dilakukan sejak tahun 1996 oleh dr. Fadilah Supari yang
juga ahli jantung RS Harapan Kita. Ia merekomendasikan ikan lemuru yang banyak terdapat di perairan
laut Indonesia sebagai ikan yang potensial mengandung asam lemak omega-3.
Dengan mengonsumsi dua porsi ikan lemuru setiap minggu maka cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 cukup optimal ini mampu menurunkan kadar
superoksida yang merusak jaringan otot jantung. Disarankan agar ikan ini tidak digoreng, melainkan ditim.
Sebab jika digoreng maka kandungan omega-3-nya akan menguap.
Menurut Fadilah, pada orang yang mengonsumsi omega-3, keping darahnya (platelet) tidak mudah pecah
atau menggumpal. Asam lemak omega-3 ini menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh,
dan tidak mudah ditembus oleh zat yang memecah dinding pembuluh darah. Asam lemak ini bisa
menurunkan parameter biokimia sebagai faktor risiko arteriosklerosis seperti kolesterol, LDL dan trigliserida.
Karena itu, Asikin berpendapat bahwa asam lemak ini juga mampu memperbaiki tekanan darah pada
penderita hipertensi serta semua penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembuluh darah.
Senada dengan pendapat Asikin, Dr.Arayandanu dari DepartemenTeknologi Makanan dan Gizi,
Universitas Djuanda, Bogor menyatakan bahwa khasiat asam lemak omega-3 tidak hanya bisa dirasakan
oleh penderita jantung, melainkan juga diabetes dan hipertensi. "Banyak penelitian yang sudah
membuktikan kehandalan asam lemak ini. Tapi memang para ahli medis kita tidak semuanya
menyarankan konsumsi ikan pada pasien. Ada beberapa ahli medis yang belum mengetahuinya atau
ragu-ragu. Padahal tidak ada obat dari dokter yang berpengaruh pada kinerja minyak ikan dalam
tubuh pasien," jelas Aryandanu dalam kesempatan terpisah.
Banyak produk telur omega-3 yang kini banyak dijual di pasar swalayan. Menurut Arya, produk rekayasa
ini memang diilhami dari khasiat asam lemak omega-3. Telur jenis ini bisa meningkatkan kadar asam
lemak omega-3 dalam aliran darah. Tapi bukan berarti bisa menurunkan kadar kolesterol atau
trigliserida, hanya mengubah kadar asam lemak dalam plasma darah saja. Sebutir telur omega-3 berisi
asam lemak omega-3 (618 mg), dan asam lemak omega-6 (999 mg), seperti yang tercantum pada
kemasan telur yang diperdagangkan.

Namun baik Arya maupun Asikin menganjurkan agar penderita jantung lebih mempercayai produk alami
sebagai sumber asam lemak.

Sumber : www.sinarharapan.co.id





No comments: