Google

Wednesday, December 12, 2007

Seledri Dan Kumis kucing sembuhkan Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor risiko penting penyakit jantung koroner di Indonesia, khususnya
Jakarta.Hipertensi adalah keadaan tubuh kehilangan atau kurang mampu mengendalikan
tekanan darah sehingga mengalami tekanan berlebih atau biasa dikenal sebagai tekanan
darah tinggi. Jika tidak terkendali, hipertensi dapat menimbulkan komplikasi ke otak sehingga
terjadi stroke, mempengaruhi ginjal dan jantung. Risiko pada jantung dapat mencapai angka
75 persen berupa pembengkakan jantung (left ventricel hyperthophy), penyempitan pembuluh
darah koroner (coronary artery disease), atau kombinasi keduanya. Ketiga komplikasi tersebut
akan meningkatkan angka kematian kardiovaskuler atau gagal jantung.













Karena itu, pengenalan dini terhadap hipertensi serta penanggulangannya akan dapat menurunkan
angka kematian tersebut. Sayangnya masyarakat sering mengabaikan hipertensi karena gejalanya
sendiri kurang bermakna. Selain itu, pengetahuan tentang pengendalian hipertensi masih sangat
minim, biaya pengobatan mahal karena mesti dilakukan seumur hidup, dan kampanye mengenai
pengetahuan hipertensi juga minim.Langkah awal untuk pengobatan dan pengendalian hipertensi
secara non-medis bisa dilakukan dengan memulai pola hidup sehat, yakni olah raga teratur, pola
makan seimbang, serta mengobati penyakit penyerta seperti diabetes. Jika penanganan non-medis
ini tidak berhasil maka harus diteruskan dengan upaya medis.

Seledri dan Kumis Kucing
Sampai saat ini, obat yang disediakan para dokter untuk pengobatan hipertensi masih didominasi
obat-obat impor yang tergolong mahal. Sementara daya beli masyarakat turun akibat krisis yang
melanda Asia. Hal ini membuat masyarakat banyak beralih pada obat generik tiruan dari luar, dan
obat tradisional seperti jamu tanpa pengetahuan pasti.
Padahal tidak semua obat tradisional atau jamu yang beredar di pasaran sudah dibuktikan secara
klinis. Berawal dari sini, PT Phapros bekerja sama dengan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita
mengadakan uji klinis atas obat tradisional dengan komposisi tanaman seledri (Apium graviolens)
dan kumis kucing (Orthosiphon stamineus beth). Seledri sudah lama dikenal masyarakat Indonesia
sebagai bahan obat tradisional yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tanaman ini terbukti
memiliki efek seperti calcium antagonis (pengaruh terhadap tekanan darah).
Sementara kumis kucing yang terbukti memiliki efek betha blocker (pengaruh terhadap tekanan
darah dan serangan jantung) merupakan tanaman asli Indonesia yang dipercaya membantu
pembuangan racun dalam tubuh tanpa gejala dehidrasi, serta memperlancar fungsi ginjal.
Kedua jenis tanaman tersebut diolah dan diambil ekstraknya untuk dilebur dalam suatu komposisi
tertentu yang kemudian dijadikan kemasan pitofarmaka agar bisa dapat dikonsumsi secara praktis.
Penelitian yang telah dimulai sejak dua tahun lalu itu diprakarsai oleh Dr.Bina Suhendra, Presiden
Direktur PT Phapros, Tbk, Dr.Aulia Sani, Direktur Utama Pusat Jantung Nasional, Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dan dipimpin oleh Dr. dr. Fadilah Supari dari pusat
data dan penelitian Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
Penelitian ini diklaim memberikan solusi untuk pengobatan dan pengendalian hipertensi dengan biaya
murah terjangkau oleh masyarakat dan memiliki khasiat setara dengan obat impor.
Uji klinis dilakukan terhadap 160 orang penderita tekanan darah tinggi yang dipilih secara acak dan
dibagi menjadi dua kelompok. Kedua kelompok tersebut diberi Tensigard (obat ekstrak seledri dan
kumis kucing) dan Amlodipin (obat impor hipertensi sejenis calcium antagonist yang sangat dikenal
dan terbukti dapat mengendalikan hipertensi dengan baik). Hasilnya, setelah 12 minggu pemakaian
obat-obat tersebut, dua kelompok itu sama-sama mengalami penurunan tekanan sistolik maupun distolik.
Namun sama seperti Amlodipin, obat yang berasal dari ekstrak seledri dan kumis kucing ini juga
menimbulkan efek samping sakit kepala. Hanya saja, menurut penuturan Fadilah Supari, prosentase
sakit kepala saat mengonsumsi tensigrad jauh lebih kecil. Jika Anda masih tidak percaya dengan
khasiat obat ekstrak baru ini, mungkin Anda bisa mencobanya dengan konsumsi seledri dan rebusan
kumis kucing. Barangkali, ini akan lebih efektif. (art)

Sumber :www.sinar harapan.co.id



No comments: